Breaking News
Ayo Gabung
Sahur adalah makanan berkah

Sahur adalah makanan berkah

Baca Dulu Yang ini

Hal terpenting dari makan sahur bukan terletak dari sedikit banyaknya makanan yang dikonsumsi. Menurut Rasulullah saw. dalam aktivitas sahur terdapat keberkahan dan pertolongan Allah Swt. Beliau bersabda sebagai berikut.

“Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan para malaikat bershalawat atas orang-orang yang bersahur” (HR Ibnu Syaibah dan Ahmad).


Apa yang dimaksud berkah? Kata “berkah” berasal dari kata kerja madli (kata kerja yang merujuk pada peristiwa yang terjadi di masa lalu) baraka. Kata ini, menurut Ar-Raghib Al Asfahani, seorang pakar bahasa Al Qur’an, dari segi bahasa, mengacu pada arti al luzum (kelaziman), dan juga berarti ats tsubut (ketetapan atau keberadaan), dan tsubut al khayr al ilahy (adanya kebaikan Tuhan). Senada dengan Al Asfahani, Lewis Ma’luf, juga mengartikan kata baraka dengan arti “menetap pada sesuatu tempat”. Dari arti ini muncul istilah birkah, yaitu tempat air pada kamar mandi. Tempat air tersebut dinamakan birkah karena dia menampung air, sehingga air dapat menetap atau tertampung di dalamnya.
Dari kata birkah inilah Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengartikan berkah sebagai “kebaikan yang banyak dan tetap” atau “tetapnya kebaikan Allah terhadap sesuatu”. Hampir senada dengan Al Utsaimin, Ibnul Qayyim Al Jauziyah memaknai berkah sebagai “kenikmatan dan tambahan”.
Dari makna-makna tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa berkah adalah suatu sifat yang di dalamnya mengandung kebaikan. Berkah bisa berkaitan dengan perbuatan atau ucapan, tempat, dan waktu. Sahur adalah perkara yang setidaknya mengandung dua keberkahan, yaitu keberkahan dalam perbuatan dan keberkahan dalam hal waktu pelaksanaan.
Berkaitan dengan keberkahan sahur sebagai perbuatan, Rasulullah saw. Bersabda sebagai berikut.
“Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan.”
Demikian pula sebuah hadits dari Ahmad dan An Nasa’i berikut.
“Sesungguhnya dia (makan sahur) adalah berkah yang diberikan Allah kepada kalian, jangan kalian meninggalkannya.”
Beliau pun menganjurkan kita untuk tidak meninggalkan makan sahur walau hanya seteguk air karena ada para malaikat yang mendoakan orang-orang yang sahur.
“Jangan kalian tinggalkan (sahur) walaupun salah seorang dari kalian hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur.”
Berkaitan dengan waktu, keberkahan sahur terjadi karena dilakukan pada sepertiga malam terakhir. Inilah waktu mustajabnya doa; saat Allah Swt. ”turun” ke bumi; dan saat orang-orang beriman biasa melakukan shalat malam (QS Al Isra’, 17: 79). Nah, apabila dua keberkahan (perbuatan dan waktu) menjadi satu, sangat rugi jika kita mengabaikannya hanya karena malas atau sekadar lupa.

Silahkan Berkomentar dengan Bijak dan sopan, Boleh berkomentar sesuai dengan Bahasan namun di larang keras melakukan SPAM

Emoticon