Baca Dulu Yang ini
Dalam kajian malam ahad yang bertempat di majlis ta'lim Ushuluddin kemarin bahwasanya pembahasan dalam Bab Ketuhanan dengan pengamalan wujud Allah dalam diri kita terbukti dalam gerakan sir ا (Alif) dan هـ (Ha'), yang ada pada diri kita, Namun sebelum melaksanakan akan hal itu alangkah baiknya pembaca semua untuk mempelajari dan memahamai tentang Allah pada diri kita yang sebagaimana seperti postingan artikel yang pernah kita tulis di halaman ini (klik). Percaya tidak percaya bahwa dalam diri manusia itu ada dua mata yaitu mata yang berhubungan dengan Rohani dan Jasmani , Nah dalam kajian berikut yang kita bahas adalah yang berkaitan dengan Rohani namun Untuk memahami mata hati secara akal memang sulit maka perlu ada suatu kiasan yang dapat menjadi gambaran antara keduanya yaitu antara mata kepala dan mata hati. Maka dari itu paragraf dibawah ini merupakan kiasan yang mungkin dapat mempermudah untuk memahami mata hati kita adalah selalu mengingat Allah SWT. Seperti halnya yang di jelaskan oleh KH. Muhammad Juchran Ali bahwa setiap yang ada pasti dapat dikenal dan hanya yang tidak ada yang tidak dapat dikenal. Karena Allah adalah zat yang wajib al-wujud yaitu zat yang wajib adanya, tentulah Allah dapat dikenal, dan kewajiban pertama bagi setiap muslim adalah terlebih dahulu mengenal kepada yang disembahnya, barulah ia berbuat ibadah sebagimana sabda Nabi :
أَوَلُ الدِّيْنِ مَعْرِفَةُ اللهِ
Artinya: “Pertama sekali di dalam agama ialah mengenal Allah
Kenallah dirimu, sebagaimana sabda Nabi SAW
مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ وَمَنْ عَرَفَ رَبَّهُ فَسَدَ جَسَدَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya.
Nah Kita Kembali dari materi Alif + Ha' tadi , bahwa dalam gerakan dan pengamalan Alif + Ha' adalah suatu cara sehingga kita dapat membuka mata hati kita dan dapat mengenali Allah SWT dalam sifatnya wujud, namun Agar supaya mata hati ini selalu hidup dan selalu dapat mengingat Allah SWT, maka perlu adanya latihan. Hal ini sebagaimana kisah Syaikh Sahal bin Abdillah At-Tustari sejak kecil sudah diajarkan oleh pamannya berdzikir : Allahu Ma’I (Allah selalu bersama aku lahir batinku), Allahu Naziri (Allah selalu melihatku lahir batinku), Allahu Shahidi (Allah selalu menyaksikanku lahir batinku). Sehingga ketika dewasa tidak berani berbuat maksiat dan tidak berani tinggal kewajiban-kewajiban karena selalu merasa diawasi Allah. dan juga menurut Guru Besar Pondok Pesantren Ushuluddin, martapura (KH. Muhammad Juchran Ali) ditekankan bahwa agar hati kita selalu ingat Allah SWT ada 4 hal yang selalu diingat yaitu Allah yang menciptakan aku, Allah yang member rizki aku, Allah yang akan mematikan aku dan Allah yang akan menghidupkan aku kembali. Ke empat hal itulah yang ditanam di dalam hati, kalau 4 hal tersebut masuk dalam hati maka akan selalu mengingat tibal balik ke Allah,
Demikian kajian singkat tersebut diatas, akan tetapi untuk membuka mata hati yang sehingga menancap pada diri kita perlu adanya latihan dan pengamalan sehingga Alif + Ha' dapat menjadikan penolong buat kita, dalam gerakan rahasia, sebagimana di jelaskan dalam sabda Nabi di dalam Hadis Qudsi :
Demikian kajian singkat tersebut diatas, akan tetapi untuk membuka mata hati yang sehingga menancap pada diri kita perlu adanya latihan dan pengamalan sehingga Alif + Ha' dapat menjadikan penolong buat kita, dalam gerakan rahasia, sebagimana di jelaskan dalam sabda Nabi di dalam Hadis Qudsi :
بَنَيْتُ فِى جَوْفِ اِبْنِ آدَمَ قَصْرًا وَفِى الْقَصْرِ صَدْرً وَفِى الصَّدْرِ قَلْبًا وَفِى الْقَلْبِ فُؤَادً وَفِى الْفُؤَادِ شَغْافًا وَفِى الشَّغَافِ لَبًّا وَفِى لَبِّ سِرًّا وَفِى السِّرِّ أَنَا (الحديث القدسى)
Artinya: “Aku jadikan dalam rongga anak Adam itu mahligai dan dalam mahligai itu ada dada dan dalam dada itu ada hati (qalbu) namanya dan dalam hati (qalbu) ada mata hati (fuad) dan dalam mata hati (fuad) itu ada penutup mata hati (saghaf) dan dibalik penutup mata hati (saghaf) itu ada nur/cahaya (labban), dan di dalam nur/cahaya (labban) ada rahasia (sirr) dan di dalam rahasia (sirr) itulah Aku kata Allah”. (Hadis Qudsi)
Untuk itu bila mana tulisan diatas kurang dapat anda pahami dengan seksama alangkah baiknya anda belajar kepada Ahli Dzikir
sebagaimana firman Allah dalam surat an-Nahal ayat 43 :
فَاسَئَلُوْا أَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لاَتَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Tanyalah kepada ahli zikrullah (Ahlus Shufi) kalau kamu benar-benar tidak tahu.”
Namun Mohon maaf untuk gerakan rahasia yang diisebut diatas di dapat kami tulis di sini, namun bila mana anda ingin mempelajari dan mendalaminya silahkan datang di Majlis Ta'lim Pondok Pesantren Ushuluddin, martapura, kalimantan Selatan.
Silahkan Berkomentar dengan Bijak dan sopan, Boleh berkomentar sesuai dengan Bahasan namun di larang keras melakukan SPAM
Emoticon