Baca Dulu Yang ini
Puasa la’allakum tattaqaun
Sambutan Pimpinan Pondok Pesantren Ushuluddin ,
tambak Anyar Ilir – Martapura Timur dalam acara Khatamul Qur’an pada tanggal 24
Juni 2016 kemarin Red : Baca ....., beliau memaparkan begitu sangat pentingnya
dalam membaca Alqur’an , bahwasanya di dalam 30 Juz yang terkandung di dalam Al
Qur’an terdapat 6.666 ayat tersebut dan semua ayat yang tersurat ataupun tersirat
semua itu mengandung dan tersimpun dalam kata لا-إله-إلا-الله-محمد-رسول-الله
Rasulullah SAW bersabda,
أَفْضَلُ
الذِّكْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلهِ
Utama-utamanya bacaan dzikir adalah ‘laa ila
ha illallah’, dan utama-utamanya doa adalah ucapan ‘alhamdulillah’. (HR
Tirmidzi)
Dalam galian kalimat laa ila ha illallah tersebut terdapat jalan yang mudah untuk kita
mampu menemui dan bertemu dengan Allah SWT, tergores dari kalimat laa ila ha
illallah maka tercerminya laa maujuda illallah yang mana memiliki kandungan makna tidak ada yang
ada ini ialah wujud Allah SWT. Dan itulah yang dikatakan Dzikir.
Tak hanya menjelaskan tentang cara kita mendekatkan diri
bahkan sampai mengetahui tentang Ketuhanan,beliau Guru Besar KH. Muhammad
Juchran Erfan Ali juga menjelaskan terkait dari jenis macam puasa yang mana
terbagi menjai tiga tingkatan :
1. Puasa Awam, yang
dimaksud puasa awam adalah puasanya orang –orang awam bisa dikategorikan puasa
para muslimin muslimat yaitu tingkatan niat setiap malamnya dan tidak makan dan
minum ketika siang harinya.
2. Puasa Hawas, yaitu puasanya para tingkatan muhsinin muhsinat (Para
ulama)dimana dalam melakukan dan menjalankan puasa lebih ada meningkat dari
puasa para muslimin muslimat sebab mereka juga menjaga seluruh dari anggota
tubuhnya dari yang membatalkan puasa.
3. Puasa hawas sul hawas puasa ini bisa di katakan puasa
orang-orang khususon atau lebih mudah kita katakan puasanya para wali
kebanyakan orang menyebut, dalam melaksanakan puasa dalam tingkatan ini memang
tidak semudah dari tingkatan satu dan dua diatas sebab dalam tingkatan ini
mereka tambahkan (dari 1,2) dengan
selalu berdzikir baik kondisi bangun maupun tidur.
Dalam sambutan beliau tersebut beliau menghimbau
supaya kta selalu berdzikir sehingga enjadikan puasa kita selalu meningkat ke atas dalam tingkatannya dan
hingga akhirnya mampu mencapai puasa dari tingkatan ke tiga yaitu hawas sul
hawas sehingga puasa ini lah yang di
katakan puasa la’allakum
tattaqaun
Silahkan Berkomentar dengan Bijak dan sopan, Boleh berkomentar sesuai dengan Bahasan namun di larang keras melakukan SPAM
Emoticon