Baca Dulu Yang ini
Assalamu'alaikum para pembaca dari website resmi Pondok Pesantren Salafiyah Ushuluddin Tambak Anyar Ilir - Martapura Timur, dalam konteks kali ini dengan judul "Semua Karena Cinta", sekilas kalimat tersebut itu adalah kalimat biasa yang diucapkan oleh orang-orang yang sedang di landa asmara, namun dalam moment yang sangat tepat sekali oleh Penulis judul Semua Karena Cinta tersebut diambil, hal tersebut sesuai dengan yang di dalam kandungan ceramah KH. Muhammad Juchran Erfan Ali Pendiri Pondok Pesantren Ushuluddin Tambak Anyar Ilir - Martapura Timur pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Banjarbaru, yang merupakan salah satu cabang dari ponpes Ushuluddin Tambak Anyar Ilir.
Dalam isi ceramah beliau yang meriwayatkan tentang sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW dan bagaimana kita memperingati Hari Kelahiran Beliau. KH. Muhammad Juchran Erfan Ali mengutip sebuah kisah di negeri Bagdat bahwa ada sebuah kisah yang mana di dalam keluarga sang istri karena cintanya kepada Rosullah hingga dia harus di hukum oleh Suaminya sendiri.
Dalam ceritanya bahwa pada suatu hari seorang istri yang sangat cintanya Kepada Rosullah SAW ada undangan untuk menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW, undangan tersebut selalu dia hadiri, namun suatu ketika ada undangan peringatan Maulid nabi Muhammad SAW di sebuah kampung nan jauh dari tempat tinggalnya. namun dengan semangat yang luar biasa tersebut dia (sang istri) tetap menghadiri, hal tersebut di lakukan sebab semua itu karena cinta.
Semuapun mengetahui bahwa ketika kita mencintai pasti apapun kita lakukan, bahwa dasar cinta itulah tak perduli jarak, maupun waktu, bahkan perngorbanan yang mengakibatkan pada diri sendiripun akan dilakukan, itu Semua Karena Cinta.
dilanjut dari kisah diatas Beliau KH. Muhammad Juchran selaku pendiri Pondok Pesantren Ushuluddin memaparkan bahwa hingga akhirnya sang istripun pulang telat hingga malam menjelang Pagi. dengan Pulang dalam hati tanpa ragu di ketuklah pintu rumahnya, namun sesuatu yang tidak ia harapkan pun terjadi, sang suami yang membuka pintu bukanlah di sambut dengan suka cita, namun sebaliknya disambutlah dengan wajah yang merah karena marah,
Suami : dari mana aja kau ??
Suami : dari mana aja kau ??
Suami : Kenapa tidak seperti biasanya ?, hingga tengah malam seperti ini ? JAWAB !!!! (sambil membentak)
Istri : Iya wahai suamiku saya tidak perduli dengan jarak dan waktu, hingga tengah malam, bahkan kalaupun hingga pagi hari aku akan lakukan, sebab aku mencintai Nabi Muhammad SAW.
****Mendengar jawaban sang istri begitu, suami semakin tambah emosi *****
Suami : Mencintai Nabi ???(sambil terkejut dan emosi) ohhhhhhh ....., lantas aku kamu anggap apa ???
istri : Cintaku kepada nabi Muhammad SAW dan Allah SWT itu lah yang utama jadi cintaku kepadamu itulah yang kedua.
*****Mendengar karena diduakan sang suamipun dikrumuni rasa cemburu dan esmosi yang sungguh tak bisa dibendung *******
Suami : oke kita buktikan kalau cintamu untukku yang kedua dan cinta pada Muhammad itu yang pertama,apakah Muhammad dan Tuhanmu akan menolongmu.
*****maka di siapkan oleh sang suami wajan yang berisikan minyak penuh dan dinyalakannya api, hingga minyak tersebut mendidih *****setelah minyak tersebut mendidih dipanggilnya istrinya ****
Suami : hoyyyy wanita yang cinta Muhammad kesini kau........
Istri : iya suamiku (dalam hati yang sudah tidak karuan dicampur takut pada suaminya)
suami : Kalau memang kamu cinta Rosulmu dan Allah, maka masuk lah kamu kedalam sini, saya pengen tau Allah dan Muhammad menolongmu tidak, HAHAHAHAHAHAHA
*****dengan keadaan bingung dan hati yang cemas sang istri hanya ada dua pilihan*****
Istri : ya Nabiku aku selalu menghadiri peringatanmu dan bersholawat keppadamu, maka di hari ini karena saya menghadiri peringatanmu dan membuat suamiku marah maka Tolonglah Aku, aku rela sebab Semua Karena Cinta ku kepada mu wahai nabi Muhammad (sambil teteskan air mata).
*****Masuklah sang istri di dalam wajan yang berisikan minyak sangat panas tersebut serambi berwirid Sholawat kepada nabi Muhammad SAW******
namun apa yang dirasakan oleh wanita tersebut itu mengejutkan, ternyata wanita tersebut minta diambilkan sajadah untuk menutuk kepalanya yang telah berkerudung , sebab wanita tersebut kedinginan, hal tersebut berlangsung hingga beberapa jam, dan membuat sang suami tercengang hingga akirnya diangkatnya dari wajan yang panas tersebut istrinya itu, dengan rasa curiga akirnya suami tersebut mencoba menjapai sepucuk kuku minyak tersebut untuk membuktikan apa memang dingin, namun yang dirasakan sungguh sangat panas sekali.
dengan kejadian tersebut akirnya suamipun menangis malu dan memohon maaf kepada sang istri , singkat cerita akhirnya sang suamipun mengikuti langkah sang istrinya.
dengan kejadian tersebut akirnya suamipun menangis malu dan memohon maaf kepada sang istri , singkat cerita akhirnya sang suamipun mengikuti langkah sang istrinya.
dari cerita diatas Beliau KH. Muhammad Juchran memberikan kesimpulan bahwa sholawat itu dibagi menjadi 2 yaitu sholawat dingin dan sholawat panas, dan yang di wiridkan oleh wanita tersebut itu adalah sholawat dingin, sehingga ia tidak merasakan panasnya minyak yang mendidih. hal tersebut adalah karena Cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW.
demikian cuplikan cerita yang di kutip dari ceramah KH. Muhammad Juchran Erfan Ali Pendiri Pondok Pesantren Ushuluddin.
demikian cuplikan cerita yang di kutip dari ceramah KH. Muhammad Juchran Erfan Ali Pendiri Pondok Pesantren Ushuluddin.
Silahkan Berkomentar dengan Bijak dan sopan, Boleh berkomentar sesuai dengan Bahasan namun di larang keras melakukan SPAM
Emoticon