Baca Dulu Yang ini
لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا
عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ . فَإِن
تَوَلَّو��ا۟ فَقُلْ حَسْبِىَ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ
تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ ٱلْعَرْشِ ٱلْعَظِيمِ
Pada Surah At- Taubah Ayat 128 : 129 diatas yang memiliki arti :
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan/keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min. Jika mereka berpaling dari keimanan maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagimu.” tidak ada Tuhan selain Dia, Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arasy yang Agung.”
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan/keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min. Jika mereka berpaling dari keimanan maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagimu.” tidak ada Tuhan selain Dia, Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arasy yang Agung.”
Peringatan Maulid Nabi @2016 |
ayat diatas sungguh
sangat membuka dan memberikan penjelasan pada kita semua sifat dan
sejarah kelahiran nabi Muhammad SAW, sungguh bila kita mengamati titik
per titik kalimat dalam pengartian ayat tersebut, tanpa terasa tetes air
mata ini mengalir karena sungguh mulianya perejuangan dan keistimewaan
beliau sebab bukan dirinya sendiri yang dipikirkan namun umatnya dan
itupun tanpa batasan.
sifat penyayang dan belas kasih itu telah tertancap pada jiwa Beliau. lantas apa yang akan kita perbuat untuk mencintai beliau juga serta menyayangi beliau ?.
sifat penyayang dan belas kasih itu telah tertancap pada jiwa Beliau. lantas apa yang akan kita perbuat untuk mencintai beliau juga serta menyayangi beliau ?.
Dikutip dari isi
ceramah KH. Muhammad Juchran Erfan Ali pada waktu mengisi acara
peringatan maulid di Jln. A. yani Km.28 Kuranji - Guntung Manggis -
Banjarbaru di gedung madrasah Diniyah Ushuluddin Kuranji, beliau
menjelaskan bahwa Ketika 12 Rabiul Awal datang, di beberapa tempat diadakan acara
besar seperti membaca Al-Qur’an, pengajian di beberapa masjid dan
mushola, dan beberapa majelis juga ikut untuk merayakannya. Sedangkan
Ibnu Katsir dalam kitab tarikhnya bidayah wa nihayah, diikuti oleh
Alhafiz Imam Suyuthi dalam Husn Al-Maqsid Fi ‘Amal al-Maulid juga
pendapat yang dikuatkan oleh Prof Dr Sayyid Muhammad Alwi Al maliki
dalam kitabnya Haula al Ihtifal bil Maulidi Nabawy As Syarif, menurut
mereka yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi adalah seorang Raja Irbil (Saat itu gubernur terkadang di sebut malik atau amir.
Irbil saat itu adalah propinsi masuk dalam Dinasti Ayyubiyyah.Irbil saat ini masuk dalam wilayah Kurdistan Iraq) yang dikenal keshalehannya dan kebaikannya dalam sejarah Islam yaitu Malik Muzhaffaruddin Abu Said Kukburi ibn Zainuddin Ali Ibn Tubaktakin pada tahun 630 H. Beliau adalah seorang pembesar dinasti Ayyubiyah yang kemudian dia mendapatkan mandat untuk memerintah Irbil pada tahun 586 H. Ibn Katsir bercerita mengatakan: "Malik Muzhaffaruddin mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabi’ul Awwal". Beliau merayakannya secara besar-besaran.
Dijelaskan oleh Sibth (cucu) Ibn al- Jauzi bahwa dalam peringatan tersebut Malik Muzhaffaruddin mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh para ulama dari berbagai disiplin ilmu, baik ulama fiqh, ulama hadits, ulama kalam, ulama ushul, para ahli tasawwuf dan lainnya. Sejak tiga hari sebelum hari pelaksanaan beliau telah melakukan berbagai persiapan. Ia menyembelih 15.000 ekor Kambing, 10.000 ekor Ayam, 100 Kuda, 100 ribu keju, 30 ribu manisan untuk hidangan para tamu yang akan hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut.
Irbil saat itu adalah propinsi masuk dalam Dinasti Ayyubiyyah.Irbil saat ini masuk dalam wilayah Kurdistan Iraq) yang dikenal keshalehannya dan kebaikannya dalam sejarah Islam yaitu Malik Muzhaffaruddin Abu Said Kukburi ibn Zainuddin Ali Ibn Tubaktakin pada tahun 630 H. Beliau adalah seorang pembesar dinasti Ayyubiyah yang kemudian dia mendapatkan mandat untuk memerintah Irbil pada tahun 586 H. Ibn Katsir bercerita mengatakan: "Malik Muzhaffaruddin mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabi’ul Awwal". Beliau merayakannya secara besar-besaran.
Dijelaskan oleh Sibth (cucu) Ibn al- Jauzi bahwa dalam peringatan tersebut Malik Muzhaffaruddin mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh para ulama dari berbagai disiplin ilmu, baik ulama fiqh, ulama hadits, ulama kalam, ulama ushul, para ahli tasawwuf dan lainnya. Sejak tiga hari sebelum hari pelaksanaan beliau telah melakukan berbagai persiapan. Ia menyembelih 15.000 ekor Kambing, 10.000 ekor Ayam, 100 Kuda, 100 ribu keju, 30 ribu manisan untuk hidangan para tamu yang akan hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut.
Dalam
Ceramah beliau KH. Muhammad Juchran Erfan Ali menjelaskan juga bahwa dalam peringatan dan bersholawat
kapada Nabi Muhammad dengan besar Harapan kita semua akan turunya Rahmat
Allah, pernyataan tersebut dikutib dari kitab Ni'matul kubra bab tentang
Peringati Sejarah Hidup para wali.
Silahkan Berkomentar dengan Bijak dan sopan, Boleh berkomentar sesuai dengan Bahasan namun di larang keras melakukan SPAM
Emoticon