Baca Dulu Yang ini
Assalamu’alaikum
Wr. Wb. Para pembaca website Pondok pesantren Ushuluddin , Tambak anyar ilir – Martapura
yang di rahmati Allah SWT, sekarang kita telah berada dijumat ke dua, dibulan
syawal 1347 H, tanpa kita sadari sepuluh hari sudah romadhan telah meninggalkan
kita tanpa adanya kepastian yang jelas, apakah ditahun mendatang kita masih bisa berjumpa
dengan bulan romadhan atau tidak ???? namun kita semua juga tidak pernah tahu dan tidak pernah
mendapat kepastian apakah ibadah-ibadah kita selama bulan ramadhan di terima
oleh Allah SWT ataukah tidak ???????
Dengan adanya Dua
ketidak pastian inilah yang membuat sebagian ulama salafus sholeh berdoa selama
6 bulan sejak bulan syawal hingga rabiul awal agar amal ibadahnya dibulan
ramadhan diterima oleh Allah SWT. Lalu mulai dari bulan rabiul akhir sampai
bulan syaban mereka juga berdoa agar di pertemukan dengan bulan yang mulia
yaitu bulan ramadhan.
Sebelumnya
perlu kita ketahui bahwa arti syawal adalah peningkatan, seharusnya pasca bulan
ramadhan diharapkan orang-orang yang
beriman meraih derajat taqwanya menjadi
muttaqiin, hingga mulai bulan syawal kualitasnya meningkat, tak hanya kualitas
ibadah namun juga kualitas dari dalam diri seseorang tersebut diharapkan juga
harus meningkat, bukankah kemuliaan seseorang tergantung pada ketaqwaannya ??
hal tersebut sebagaimana yang di firmankan oleh Allah SWT
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى
وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ
اللهِ أَتْقَكُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian
di sisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sesunggguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengena.l (QS al-Hujurat [49]:
13).
Akan tetapi berbalik
semua itu dengan apa yang kita lihat dilingkungan sekitar kita di jaman yang
serba canggih ini, bagaimana tidak, ketika telah masuk bulan syawal terjadi
penurunan ibadah dan juga penurunan kwalitas diri seseorang, namun yang lebih
menariknya omset dari seperti Mal maupun supermarket semakin meningkat, hal
tersebutlah bukti bahwa tempat tersebutlah yang ramai, dan tempat ibadah
seperti Masjid dan Mushola SEPI..., keadaan seperti demikian sangat bertolak
belakang dengan arti syawal yang sesungguhnya, kejadian tersebut dalam kata
kiasan itu seperti halnya mengotori kain
yang putih yang tadinya telah dicuci dengan sebaik-baiknya maka ia kotori kain
tersebut dengan noda, sehingga warna menjadi hitam dan semakin memburam.
Mari kita
instropeksi diri semua kegiatan yang
telah kita lakukan dibulan ramadhan kemarin seperti halnya ibadah, bacaan –bacaan
wirid, hizib maupun amaliah-amaliah lainnya dan seperti tilawatul Qur’an serta semua pekerjaan
taat yang lainnya seharunya tidak berkurang bahkan luntur apalagi menghilang
pasca masuknya bulan syawal.
Seharusnya kita
simak baik-baik dan kita laksanakan dalam kehidupan kita ini bahwasanya ,
Rosullah SAW bersabda :
من
كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح، ومن كان يومه مثل أمسه فهو مغبون ومن كان يومه
شرا من أمسه فهو ملعون
Artinya
: “Barangsia pa yang harinya (hari
ini) lebih baik dari sebelumnya , maka ia telah beruntung, barangsiap a
harinya seperti sebelumnya , maka ia telah merugi, dan barangsiap a
yang harinya lebih jelek dari sebelumnya , maka ia tergolong orang-oran g
yang terlaknat”
Na'udzubillahi min dzalik maka dari karena itulah dibulan syawal pada tahun kali ini kita harusnya berusaha ada peningkatan , dan peningkatan itu tidak lain ialah dengan mengamalkan perintah Allah SWT yaitu istiqomah seperti yang disabdakan nabi SAW :
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى
أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
"Amalan yang paling dicintai oleh Allah
Ta'ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit." 'Aisyah pun
ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk
merutinkannya. [15]
Memang tidak
banyak amal khusus dibulan syawal dibandingkan bulan-bulan lainya akan tetapi
Allah yang maha bijaksana dan maha pemurah memberikan suatu amalan khusus
dibulan tersebut (syawal) berupa puasa selama 6 hari di bulan syawal yang
memiliki keistimewaan kita akan diberi ganjaran pahala puasa selama 1 tahun
bila kita melaksanakan puasa tersebut. Setelah sebulanan penuh kita puasa
dibulan ramadhan.
Rosullah SAW
bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ
الدَّهْرِ
“Barang siapa yang
berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia
berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)
Demikian tulisan yang
dapat di publish menggunakan media dakwah Pondok Pesantren Ushuluddin –
Martapura Timur – Kalimantan selatan,
dengan pimpinan KH. Muhammad Juchran Erfan Ali. Untuk itu kami sampaikan semoga
tulisan ini bermanfaat bagi pembaca semua. Amin Ya Rabb. Akhirukhalam Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis : Fahdi Fahriyadi
Silahkan Berkomentar dengan Bijak dan sopan, Boleh berkomentar sesuai dengan Bahasan namun di larang keras melakukan SPAM
Emoticon