Baca Dulu Yang ini
Diantara dalil-dalil yang bisa kita jadikan
sebagai dasar diperbolehkannya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah:
Firman Allah SWT:
ﻗُﻞْ ﺑِﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻪِ
ﻓَﺒِﺬَﻟِﻚَ ﻓَﻠْﻴَﻔْﺮَﺣُﻮﺍْ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِّﻤَّﺎ ﻳَﺠْﻤَﻌُﻮﻥَ
"Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan
rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya
itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."(QS.Yunus:58).
Jadi, Allah SWT menyuruh kita untuk
bergembira dengan rahmat-Nya, sedangkan Nabi SAW merupakan rahmat yang
terbesar, sebagaimana tersebut dalam Al-Quran, "Dan tidaklah Kami
mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam." (QS Al-Anbiya’:
107).
Dalam sebuah hadist disebutkan:
وذكر السهيلي أن العباس
بن عبد المطلب رضي الله عنه قال : لما مات أبو لهب رأيته في منامي بعد حول في شر حال
فقال ما لقيت
بعدكم راحة الا أن العذاب
يخفف عني كل يوم اثنين قال وذلك أن النبي صلى الله عليه وسلم ولد يوم الإثنين وكانت
ثويبة بشرت أبا
لهب بمولده فاعتقها
.As-Suhaeli telah menyebutkan” bahawa Abbas
bin Abdul mutholibmelihat abu lahab dalam mimpinya,dan Abbas bertanya padanya,"Bagaimana
keadaanmu? Abu lahab menjawab, di neraka, cuma setiap senin siksaku diringankan
karena aku membebaskan budakku Tsuwaibah karena gembiraku atas kelahiran Rasul
saw."(shahih bukhari hadits no.4813, sunan Baihaqi al-kubra hadits no.13701,
syi’bul Iman no.281, fathul Baari al-Masyhur juz 11 hal431)
Peringatan Maulid Nabi SAW adalah ungkapan
kegembiraan dan kesenangan dengan beliau. Bahkan orang kafir saja mendapatkan
manfaat dengan kegembiraan itu (Ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab,
paman Nabi, menyampaikan berita gembira tentang kelahiran sang Cahaya Alam
Semesta itu, Abu Lahab pun memerdekakannya sebagai tanda suka cita. Dan karena
kegembiraannya, kelak di alam baqa’ siksa atas dirinya diringankan setiap hari
Senin tiba.
Demikianlah rahmat Allah terhadap siapa pun
yang bergembira atas kelahiran Nabi, termasuk juga terhadap orang kafir
sekalipun. Maka jika kepada seorang yang kafir pun Allah merahmati, karena
kegembiraannya atas kelahiran sang Nabi, bagaimanakah kiranya anugerah Allah bagi
umatnya, yang iman selalu ada di hatinya?
Beliau saw. sendiri mengagungkan hari
kelahirannya dan bersyukur kepada Allah pada hari itu atas nikmatNya yang
terbesar kepadanya.
Rasulullah SAW merayakan kelahiran dan
penerimaan wahyunya dengan cara berpuasa setiap hari kelahirannya, yaitu setiap
hari Senin Nabi SAW berpuasa untuk mensyukuri kelahiran dan awal penerimaan
wahyunya.
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﻗَﺘَﺎﺩَﺓَ
ﺍﻷَﻧْﺼَﺎﺭِﻱِّ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ: ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﺳُﺌِﻞَ ﻋَﻦْ ﺻَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺈِﺛْﻨَﻴْﻦِ ﻓَﻘَﺎﻝَ” :ﻓِﻴْﻪِ ﻭُﻟِﺪْﺕُ ﻭَﻓِﻴْﻪِ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﻋَﻠَﻲَّ
(ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ)
Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya
Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW
menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku.(H.R.
Muslim).
Firman Allah :
وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ
مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ
"Dan semua kisah dari rasul-rasul kami
ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan
hatimu.." (QS.Hud :120)
Dari ayat ini nyatalah bahwa hikmah
dikisahkannya para rasul adalah untuk meneguhkan hati Nabi. Tidak diragukan
lagi bahwa saat ini kita pun butuh untuk meneguhkan hati kita dengan
berita-berita tentang beliau, lebih dari kebutuhan beliau akan kisah para nabi sebelumnya
Peringatan Maulid Nabi SAW mendorong orang
untuk membaca shalawat, dan shalawat itu diperintahkan oleh Allah Ta’ala, Allah
SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيماً
"Sesungguhnya Allah dan para
malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang
beriman,bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam sejahtera
kepadanya." (QS Al-Ahzab: 56).
Apa saja yang mendorong orang untuk melakukan
sesuatu yang dituntut oleh syara’, berarti hal itu juga dituntut oleh syara’.
Berapa banyak manfaat dan anugerah yang diperoleh dengan membacakan salam
kepadanya5. Peringatan Maulid Nabi masuk dalam anjuran hadits nabi untuk
membuat sesuatu yang baru yang baik dan tidak menyalahi syari ‘at Islam.
Rasulullah bersabda:َ
ﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓﻲِ ﺍْﻹِﺳْـﻼَﻡِ
ﺳُﻨَّﺔً ﺣَﺴَﻨـَﺔً ﻓَﻠَﻪُ ﺃَﺟْﺮُﻫَﺎ ﻭَﺃَﺟْﺮُ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ
ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻰْﺀٌ
"Barang siapa yang memulai (merintis)
dalam Islam sebua perkara baik maka ia akan mendapatkan pahala dari perbuatan
baiknya tersebut, dan ia juga mendapatkan pahala dari orang yang mengikutinya
setelahnya, tanpa berkurang pahala mereka sedikitpun." (HR.Muslim dalam
kitab Shahihnya).
Hadits ini memberikan keleluasaan kepada
ulama ummat Nabi Muhammad untuk merintis perkara-perkara baru yang baik yang
tidak bertentangan dengan al-Qur ‘an, Sunnah, Atsar maupun Ijma’.
Sehingga peringatan maulid Nabi adalah perkara
yang baik dan sama sekali tidak menyalahi satu- pun di antara dalil-dalil
tersebut. Dengan demikian berarti hukumnya boleh, bahkan salah satu jalan untuk
mendapatkan pahala.Jika ada orang yang mengharamkan peringatan Maulid Nabi,
berarti telah mempersempit keleluasaan yang telah Allah berikan kepada
hamba-Nya untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang belum pernah ada pada
masa Nabi.
Silahkan Berkomentar dengan Bijak dan sopan, Boleh berkomentar sesuai dengan Bahasan namun di larang keras melakukan SPAM
Emoticon